Senin, 22 Juli 2013
karya terbaru
ini beberapa karya terbaru, belum sempurna, di posting tujuannya untuk mengetahui tanggapan dari saudara-saudara sekalian...thanks before
Rabu, 15 Mei 2013
begini-begitu
yang ini topeng, dari olahan kardus dan kertas bekas, sory mungkin ga terlalu banyak foto hasil olahan yang bisa saya posting, karena saya belum mendokumentasikan beberapa karya terbaru saya, selain mengolah kertas bekas, ada beberapa karya sketching saya berikut gambarnya:
oke saya ga mau terlalu banyak komentar tentang karya saya, saya sangat menghargai kritik dan saran dari teman-teman sekalian, ditunggu untuk masukannya,
oke saya ga mau terlalu banyak komentar tentang karya saya, saya sangat menghargai kritik dan saran dari teman-teman sekalian, ditunggu untuk masukannya,
Selasa, 16 April 2013
SAYA NDAK TAU INI TULISAN
BERJENIS APA
KALO MAU BACA SILAKAN SAJA
“ merdekakan lah jiwamu
dalam berkarya, karena tak mungkin suatu karya tercipta dalam jiwa-jiwa yang
terikat gelap”
Yah
ini tanggapan pribadi saja sebenarnya, saya berusaha untuk tidak “dangkal”, apa
jadinya jika saya yang notaben nya adalah seorang seniman kelas teri, jika
tidak bisa memilah-milah jenis emosi yang perlu dan tidak perlu saya pakai
dalam berkarya, bisa carut marut lah jadinya dan jika saya tidak bisa melakukan
itu, mana bisa kelak saya menjadi seniman kelas paus, (kakap kurang besar bos),
yah bukannya saya maruk untuk urusan kelas, tapi ndak salah toh, jika saya
punya impian yang begitu besar dalam hidup saya, toh itu lah satu-satunya
motivasi nyata dalam hidup saya.
Lha..kalo
gitu urusan yang lain gimana? Hahaha, ya itu bisa dicari titik terangnya, jika
dunia seni bagi saya sudah berupa corak terang, pencapaian yang lain saat ini
hanyalah seperti titik atau bintik
terang, bahkan ada yang belum terlihat titiknya sekalipun hanya sebatas
bayangan dalam gelap, kalo ditanya apa itu?, Cuma orang yang mengenal saya saja
yang tahu, hehehehe,
Ya
itulah saya, saya tidak mau bilang “mungkin” untuk hal yang tidak saya ketahui
kepastiannya, kalo saya bilang ga tau ya ga tau, tapi kadang saya suka sok tau,
wah, kalo itu sih beda sikon bos, jika tuhan memberikan saya otak berbonus akal
dan fikiran, maka mubazirlah jika tidak saya pakai, itu sekedar kemampuan
analisa saja, kalo bener ya sukur, kalo salah ya ngeles lah supaya bener,
hehehehe.
Kalo
boleh jujur saya kadang suka ngedumel dalam hati, kepada orang yang entah emang
motivator, atau yang sok jadi motivator, ya ibarat baju, motivator sekarang
lagi ngetrend, semenjak kemunculan bapak Mario teguh, ya ga tau juga seeh, kalo
mau di ibaratkan ya pak Mario itu motivator ori, yang lain jadi motivator kw,
abal-abal, ya gatau suka-suka kalian saja nganggap nya gimana.
Ya
gimana, ga saya bilang motivator kw, toh dalam tiap motivasi kw sekian-sekian
itu, terlalu banyak kata “terkadang”, kadang harus begini kadang harus begitu,
kebanyakan kadang-kadang yang ndak ngerti malah jadi bimbang, ya kalo gitu
malah sudah ga bisa jadi kata-kata motivasi, malah terkesan pmp (pemberi
motivasi palsu), motivasi itu yang pasti cuk, jangan ngada-ngada kalo ngasi motivasi.
Ditambah
lagi motivasi itu kan ibaratkan “bahan peledak” untuk menyulut semangat orang,
kalo kamu ngasi motivasi modal karbit ya Cuma jadi koreng aja, sekalian modal
nuklir cuk, biar membekas awet dihati orang, bermotivasi lah yang dahsyat,
motivasi yang benar-benar akan dipakai selamanya oleh orang lain, sebab itulah
saya ga percaya motivator, buat saya prinsip jauh lebih penting.
Wah
tulisan saya jadi ngelindur, melenceng dari paragraph awal, ya inilah ke absurd
an, ya saya memang Cuma orang ga jelas kok, kalian boleh ga percaya sama
tulisan ini, boleh ga baca tulisan ini, boleh boleh boleh, semua hal itu
dibolehkan kok sebenarnya, cuma masalah konsekuensinya itu loh yang ngeri,
makannya berani dan goblok itu ya beda-beda tipis laaaah.
Balikpapan, 26 Desember 2012
Wahyu,t
Pencetus #Ngeramputisme
nasib jomblo
sebenarnya seeh, komik ini bisa dibilang ungkapan hati lah hehehe, tolong jangan berpikiran kalau saya ini jomblo galau ya, walaupun terkadang galau itu perlu (ngeles)
labirin mindset untuk mahasiswa
LABIRIN MINDSET UNTUK MAHASISWA
“silakan
anda berpikr”
Oleh : Wahyu t
Mahasiswa, ada
apa dengan mahasiswa?, kalau di dunia perfilman dulu juga ada pertanyaan, ada
apa dengan cinta?,terus, apa hubunganya
cinta dengan mahasiswa? Apa hubungannya dunia perfilman dengan dunia kampus? Ya
ada hubungannya donk, kalo kita pinter (ngeles) semua itu pasti ada
hubungannya, jadi hubungannya adalah, cinta yang dalam dunia perfilman itu
adalah nama seorang pelajar SMA yang diceritakan nantinya akan jatuh cinta pada
rangga, hubungannya dengan mahasiswa adalah apakah nanti selesai menempuh SMA
cinta akan lanjut jadi mahasiswa? Lalu di dunia kampus nanti apakah cinta akan
jatuh cinta lagi? Karena cinta ditinggal rangga pergi ke amerika? Terus, si
rangga gimana? Padahal kalo cinta jatuh cinta lagi, rangga belum tentu jatuh
cinta dengan mahasiswi di amerika? Terus, apa benar rangga di amerika jadi
mahsiswa? Oke, STOP!, ini sebenarnya ga penting untuk dibahas, tulisan diatas
Cuma buat orang yang mau tahu hubungan antara cinta, rangga, kampus dan
mahasiswa.
Oke
masalah sebenarnya adalah, sebenarnya bagaimanakah kriteria seorang mahasiswa
yang baik?, terus apa hubungannya sama cinta? Ehem, oke kembali pada duduk
permasalahan, apakah mahasiswa yang baik adalah, mahasiswa yang rajin masuk
kelas, mengikuti semua mata kuliah dengan baik, setiap akhir semester
mendapatkan IP kumulatif, selalu dapat beasiswa, lulus tepat waktu, setelah
jadi sarjana, bekerja secara mapan disebuah perusahan yang bonafit, atau
mahasiswa yang baik adalah, mahasiswa yang rajin masuk keas, mengikuti msemua
mata kuliah dengan baik, mengikuti organisasi kemahasiswaan, menjadi aktifis
kampus, rajin ikut aksi, setiap akhir
semester IP tidak kumulatif tapi setidaknya tiga koma sekian-sekian, selalu
dapat beasiswa, lulus tepat waktu,
setelah jadi sarjana tetap jadi aktifis kemasyarakatan sembari kerja di
perusahaan bonafit dengan posisi yang mapan, atau mahasiswa yang jarang bahkan
hampir tidak pernah masuk kuliah, mengikuti semua mata kuliah dengan
ugal-ugalan, atau setidaknya hanya mengikuti mata kuliah yang disenangi dengan
dosen yang menyenangkan, aktif di organisasi kemahasiswaan, jadi aktifis
kampus, setiap akhir semester IP selalu dibawah rata-rata, kalaupun dapat IP
tiga koma sekian-sekian bisa langsung slametan, ga pernah ikut aksi, lulus di
waktu yang tepat, setelah jadi sarjana, pilihannya antara jadi interpreneur
atau bambung, silahkan kombinasikan secara acak criteria-kriteria diatas, jika
ada yang tidak masuk dalam criteria anda, silakan ditambahkan.
Ini
sebenarnya masalah yang sangat serius, saya yakin masing-masing mahasiswa punya
opini tentang bagaimana dan seperti apa mahasiswa yang baik itu, percaya atau
tidak mahasiswa terkadang nyaris terjerat dalam labirin yang dinamakan mindset,
mindset perindividu mahasiswa melawan mindset para staf kampus, melawan mindset
masyarakat, melawan mindset orang tua yang menguliahkan anakanya, serta melawan
mindset sesama mahasiswa, ini bisa jadi runyam kalau dari diri kita pribadi
sebagai mahasiswa, tidak bisa menemukan pola dasar dari mahasiswa itu sendiri,
karena pada ujung-ujungnya yang jadi tuntutan adalah tanggung jawab kita
sebagai individu yang tepelajar.
Tujuan
dari tulisan ini sendiri bukanlah menuntut siapun yang membacanya untuk jadi
mahasiswa yang seperti ini-itu, bukan pula memberikan pencerahan tentang
bagaimana dan seperti apakah mahasiswa yang baik itu, tapi setidaknya tulisan
ini mengajak anda untuk membaca, kemudian berpikir, dan kemudian bergerak,
untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa yang saya tanyakan serta
pertanyaan-pertanyaan lain yang mungkin jawabannya tidak anda ketahui
sebelumnya, karena sebagian orang malas beranggapan bahwa “membaca” adalah hal
yang tidak perlu atau tidak penting, itu salah, saya berani berkata salah karena
pada dasarnya kita memeng perlu membaca, kita perlu bergerak, kita perlu
bertanya, kita perlu menemukan jawaban, karena sejatinya yang kita baca bukan
hanya tulisan,tapi juga situasi dan kondisi, sebagai makhluk sosialpun, entah mahasiswa atau bukan, kaum borjuis atau
proletar, kita masing-masing punya tanggung jawab moral atas apapun yang kita
perbuat, atas apapun yang kita dapatkan dan atas apapun yang kita berikan. Saya
pikir mustahil bagi kita untuk jadi makhluk yang sempurna, tapi setidaknya kita
harus berusaha, berusaha untuk mendekati sempurna, tak perku jadi yang sempurna
karena sejatinya tidak ada yang sempurna didunia ini, mendekati sempurna sudah
cukup.
Ini
benar-benar ngelantur, saya jadi menulis kemana-mana, bahkan di ujung topik
penulisan pun saya jadi seperti motivator, haha, silahkan anda mengkritik
tulisan saya ini, silahkan memberikan komentar dan saran. Oke, jika saya terus
ngotot untuk meneruskan tulisan ini, bisa jadi saya malah menyambungkan tulisan
ini ke berita perselingkuhan selebriti, atau tentang dagangan tek-tek bang amat
yang tidak laku gara-gara hujan, sekian dan terimakasih (why)
Senin, 15 April 2013
Langganan:
Postingan (Atom)