Rabu, 15 Mei 2013

begini-begitu

yang ini topeng, dari olahan kardus dan kertas bekas, sory mungkin ga terlalu banyak foto hasil olahan yang bisa saya posting, karena saya belum mendokumentasikan beberapa karya terbaru saya, selain mengolah kertas bekas, ada beberapa karya sketching saya berikut gambarnya:






oke saya ga mau terlalu banyak komentar tentang karya saya, saya sangat menghargai kritik dan saran dari teman-teman sekalian, ditunggu untuk masukannya,
ini salah satu contoh, hasil olahan limbah kertas

Selasa, 16 April 2013


SAYA NDAK TAU INI TULISAN BERJENIS APA
KALO MAU BACA SILAKAN SAJA

“ merdekakan lah jiwamu dalam berkarya, karena tak mungkin suatu karya tercipta dalam jiwa-jiwa yang terikat gelap”
Yah ini tanggapan pribadi saja sebenarnya, saya berusaha untuk tidak “dangkal”, apa jadinya jika saya yang notaben nya adalah seorang seniman kelas teri, jika tidak bisa memilah-milah jenis emosi yang perlu dan tidak perlu saya pakai dalam berkarya, bisa carut marut lah jadinya dan jika saya tidak bisa melakukan itu, mana bisa kelak saya menjadi seniman kelas paus, (kakap kurang besar bos), yah bukannya saya maruk untuk urusan kelas, tapi ndak salah toh, jika saya punya impian yang begitu besar dalam hidup saya, toh itu lah satu-satunya motivasi nyata dalam hidup saya.
Lha..kalo gitu urusan yang lain gimana? Hahaha, ya itu bisa dicari titik terangnya, jika dunia seni bagi saya sudah berupa corak terang, pencapaian yang lain saat ini hanyalah seperti  titik atau bintik terang, bahkan ada yang belum terlihat titiknya sekalipun hanya sebatas bayangan dalam gelap, kalo ditanya apa itu?, Cuma orang yang mengenal saya saja yang tahu, hehehehe,
Ya itulah saya, saya tidak mau bilang “mungkin” untuk hal yang tidak saya ketahui kepastiannya, kalo saya bilang ga tau ya ga tau, tapi kadang saya suka sok tau, wah, kalo itu sih beda sikon bos, jika tuhan memberikan saya otak berbonus akal dan fikiran, maka mubazirlah jika tidak saya pakai, itu sekedar kemampuan analisa saja, kalo bener ya sukur, kalo salah ya ngeles lah supaya bener, hehehehe.
Kalo boleh jujur saya kadang suka ngedumel dalam hati, kepada orang yang entah emang motivator, atau yang sok jadi motivator, ya ibarat baju, motivator sekarang lagi ngetrend, semenjak kemunculan bapak Mario teguh, ya ga tau juga seeh, kalo mau di ibaratkan ya pak Mario itu motivator ori, yang lain jadi motivator kw, abal-abal, ya gatau suka-suka kalian saja nganggap nya gimana.
Ya gimana, ga saya bilang motivator kw, toh dalam tiap motivasi kw sekian-sekian itu, terlalu banyak kata “terkadang”, kadang harus begini kadang harus begitu, kebanyakan kadang-kadang yang ndak ngerti malah jadi bimbang, ya kalo gitu malah sudah ga bisa jadi kata-kata motivasi, malah terkesan pmp (pemberi motivasi palsu), motivasi itu yang pasti cuk, jangan ngada-ngada kalo ngasi motivasi.
Ditambah lagi motivasi itu kan ibaratkan “bahan peledak” untuk menyulut semangat orang, kalo kamu ngasi motivasi modal karbit ya Cuma jadi koreng aja, sekalian modal nuklir cuk, biar membekas awet dihati orang, bermotivasi lah yang dahsyat, motivasi yang benar-benar akan dipakai selamanya oleh orang lain, sebab itulah saya ga percaya motivator, buat saya prinsip jauh lebih penting.
Wah tulisan saya jadi ngelindur, melenceng dari paragraph awal, ya inilah ke absurd an, ya saya memang Cuma orang ga jelas kok, kalian boleh ga percaya sama tulisan ini, boleh ga baca tulisan ini, boleh boleh boleh, semua hal itu dibolehkan kok sebenarnya, cuma masalah konsekuensinya itu loh yang ngeri, makannya berani dan goblok itu ya beda-beda tipis laaaah.


Balikpapan, 26 Desember 2012

 Wahyu,t
Pencetus #Ngeramputisme

nasib jomblo

sebenarnya seeh, komik ini bisa dibilang ungkapan hati lah hehehe, tolong jangan berpikiran kalau saya ini jomblo galau ya, walaupun terkadang galau itu perlu (ngeles)

labirin mindset untuk mahasiswa


LABIRIN MINDSET UNTUK MAHASISWA
“silakan anda berpikr”

Oleh : Wahyu t

Mahasiswa, ada apa dengan mahasiswa?, kalau di dunia perfilman dulu juga ada pertanyaan, ada apa dengan cinta?,terus,  apa hubunganya cinta dengan mahasiswa? Apa hubungannya dunia perfilman dengan dunia kampus? Ya ada hubungannya donk, kalo kita pinter (ngeles) semua itu pasti ada hubungannya, jadi hubungannya adalah, cinta yang dalam dunia perfilman itu adalah nama seorang pelajar SMA yang diceritakan nantinya akan jatuh cinta pada rangga, hubungannya dengan mahasiswa adalah apakah nanti selesai menempuh SMA cinta akan lanjut jadi mahasiswa? Lalu di dunia kampus nanti apakah cinta akan jatuh cinta lagi? Karena cinta ditinggal rangga pergi ke amerika? Terus, si rangga gimana? Padahal kalo cinta jatuh cinta lagi, rangga belum tentu jatuh cinta dengan mahasiswi di amerika? Terus, apa benar rangga di amerika jadi mahsiswa? Oke, STOP!, ini sebenarnya ga penting untuk dibahas, tulisan diatas Cuma buat orang yang mau tahu hubungan antara cinta, rangga, kampus dan mahasiswa.
                Oke masalah sebenarnya adalah, sebenarnya bagaimanakah kriteria seorang mahasiswa yang baik?, terus apa hubungannya sama cinta? Ehem, oke kembali pada duduk permasalahan, apakah mahasiswa yang baik adalah, mahasiswa yang rajin masuk kelas, mengikuti semua mata kuliah dengan baik, setiap akhir semester mendapatkan IP kumulatif, selalu dapat beasiswa, lulus tepat waktu, setelah jadi sarjana, bekerja secara mapan disebuah perusahan yang bonafit, atau mahasiswa yang baik adalah, mahasiswa yang rajin masuk keas, mengikuti msemua mata kuliah dengan baik, mengikuti organisasi kemahasiswaan, menjadi aktifis kampus, rajin ikut aksi,  setiap akhir semester IP tidak kumulatif tapi setidaknya tiga koma sekian-sekian, selalu dapat beasiswa, lulus tepat  waktu, setelah jadi sarjana tetap jadi aktifis kemasyarakatan sembari kerja di perusahaan bonafit dengan posisi yang mapan, atau mahasiswa yang jarang bahkan hampir tidak pernah masuk kuliah, mengikuti semua mata kuliah dengan ugal-ugalan, atau setidaknya hanya mengikuti mata kuliah yang disenangi dengan dosen yang menyenangkan, aktif di organisasi kemahasiswaan, jadi aktifis kampus, setiap akhir semester IP selalu dibawah rata-rata, kalaupun dapat IP tiga koma sekian-sekian bisa langsung slametan, ga pernah ikut aksi, lulus di waktu yang tepat, setelah jadi sarjana, pilihannya antara jadi interpreneur atau bambung, silahkan kombinasikan secara acak criteria-kriteria diatas, jika ada yang tidak masuk dalam criteria anda, silakan ditambahkan.
                Ini sebenarnya masalah yang sangat serius, saya yakin masing-masing mahasiswa punya opini tentang bagaimana dan seperti apa mahasiswa yang baik itu, percaya atau tidak mahasiswa terkadang nyaris terjerat dalam labirin yang dinamakan mindset, mindset perindividu mahasiswa melawan mindset para staf kampus, melawan mindset masyarakat, melawan mindset orang tua yang menguliahkan anakanya, serta melawan mindset sesama mahasiswa, ini bisa jadi runyam kalau dari diri kita pribadi sebagai mahasiswa, tidak bisa menemukan pola dasar dari mahasiswa itu sendiri, karena pada ujung-ujungnya yang jadi tuntutan adalah tanggung jawab kita sebagai individu yang tepelajar.
                Tujuan dari tulisan ini sendiri bukanlah  menuntut siapun yang membacanya untuk jadi mahasiswa yang seperti ini-itu, bukan pula memberikan pencerahan tentang bagaimana dan seperti apakah mahasiswa yang baik itu, tapi setidaknya tulisan ini mengajak anda untuk membaca, kemudian berpikir, dan kemudian bergerak, untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa yang saya tanyakan serta pertanyaan-pertanyaan lain yang mungkin jawabannya tidak anda ketahui sebelumnya, karena sebagian orang malas beranggapan bahwa “membaca” adalah hal yang tidak perlu atau tidak penting, itu salah, saya berani berkata salah karena pada dasarnya kita memeng perlu membaca, kita perlu bergerak, kita perlu bertanya, kita perlu menemukan jawaban, karena sejatinya yang kita baca bukan hanya tulisan,tapi juga situasi dan kondisi, sebagai makhluk sosialpun,  entah mahasiswa atau bukan, kaum borjuis atau proletar, kita masing-masing punya tanggung jawab moral atas apapun yang kita perbuat, atas apapun yang kita dapatkan dan atas apapun yang kita berikan. Saya pikir mustahil bagi kita untuk jadi makhluk yang sempurna, tapi setidaknya kita harus berusaha, berusaha untuk mendekati sempurna, tak perku jadi yang sempurna karena sejatinya tidak ada yang sempurna didunia ini, mendekati sempurna sudah cukup.
                Ini benar-benar ngelantur, saya jadi menulis kemana-mana, bahkan di ujung topik penulisan pun saya jadi seperti motivator, haha, silahkan anda mengkritik tulisan saya ini, silahkan memberikan komentar dan saran. Oke, jika saya terus ngotot untuk meneruskan tulisan ini, bisa jadi saya malah menyambungkan tulisan ini ke berita perselingkuhan selebriti, atau tentang dagangan tek-tek bang amat yang tidak laku gara-gara hujan, sekian dan terimakasih (why)