Kamis, 13 Februari 2014

GAMBAR SEADANYA


apa yang aku lihat, apa yang aku tangkap, bersamaan dengan imajinasi kutuangkan semua diatas kertas, baik dengan pensil atau pena, setidaknya semua terasa apa adanya, walaupun bukan hal yang istimewa, tapi ini adalah hasil dari nikmatnya proses yang tak terduga.

judul: mata dari mata
gambar mata kananku, kutangakap dengan kamera, benda berharga dan anugrah dari yang maha kuasa yang harus kujaga, bersama dengan mata kiriku juga tentunya.

 judul: trilogi dalam satu negatif
gambar tentang kehidupan, berawal dari "air" yang tertuang, lahir dan menggelepar, merangkak dan mengendap kemudian terbang dan menentukan arah gelap atau terang, terserah (proses scaning dan editing melalui software digital)


judul: kami hidup kamu hidup
Sebuah poster yang sempat saya buat, mengingatkan kita bahwa menjaga lingkungan itu penting, ditengah maraknya kasus penebangan hutan demi keuntungan pribadi para "babi berdasi", jika mau hidup sebaiknya tetap jaga kehidupan liar, hutan dan seisinya.


judul: menunggu
versi negatif dari menunggu


judul: pikiran
bagi saya pikiran adalah sebentuk ruangan yang berisikan pohon, tumbuh dan bercabang, sebaiknya memberikan atau melahirkan manfaat, ia bertirai, karena seperti sebuah lakon yang dipertunjukkan dan disaksikan, selayaknya apa yang dimulai maka suatu saat itu juga harus diakhiri, dan pikiran hanyalah milik manusia


judul: Ragam Balipapan
Ragam Balikpapan, kepanjangan dari cerita bergambar Balikpapan, sebuah ide tentang "komikisasi" segala aspek tentang Balikpapan yang perjalanannya memakan waktu cukup lama, tapi tak kunjung selesai

judul: fight scene
ini hanya salah satu adegan perkelahian dalam renca komik yang akan kugarap, tak ada makna khusus


 judul: ekspresi wajah
mungkin akan menimbulkan pertanyaan jika saya beri judul demikian, disana ada telinga, mata, kaki dan tangan. disana juga ada ranting berbuah mata, yang dihinggapi burung hitam, juga rangkaian yang nampak kusut dan berakar. dan begitulah wajah kadang menipu nampak utuh tapi memiliki lubang2 tak kasat mata, wajah kadang menipu tak selamanya wajah mampu mewakili apa yang kita lakukan dan kemanakah tujuan, apa yang diekspresikan wajah selalu menipu dan menutupi.


judul: menunggu
buah dari menunggui ibuku dirumah sakit, sebuah gambaran damba akan tuntutan kebebasan


trilogi
representasi terang dari gambar, trilogi dalam satu negatif


Tidak ada komentar:

Posting Komentar